Rabu, 15 Oktober 2025, Oktober 15, 2025 WIB
Last Updated 2025-10-15T12:47:00Z
Dprd SumbarHeadline

Ketua DPRD Sumbar Dorong Setiap Sekolah Punya Guru Konselor, Serahkan Bantuan Batik untuk Tiga SMA di Padang

banner 717x904

FS.Padang
- Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Muhidi menegaskan pentingnya kehadiran guru konselor di setiap SMA dan SMK sebagai garda depan dalam membimbing generasi muda di tengah tantangan sosial yang semakin kompleks.

Hal itu disampaikan Muhidi saat menyerahkan bantuan baju batik untuk para guru di tiga sekolah menengah atas di Kota Padang, yakni SMA Negeri 8, SMA Negeri 15, dan SMA Negeri 16 Padang, Rabu (15/10).

“Remaja sekarang menghadapi persoalan yang jauh lebih rumit dibanding dulu. Tidak cukup hanya dengan nasihat biasa. Sekolah perlu memiliki konselor yang memang ahli dan paham cara mendampingi siswa,” ujar Muhidi.

Menurutnya, berbagai persoalan sosial di masyarakat seperti meningkatnya angka perceraian, kesibukan orang tua, hingga pengaruh media sosial, membuat pelajar rentan mengalami tekanan psikologis dan perubahan perilaku. Karena itu, kehadiran guru konselor dianggap bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan mendesak.

“Guru konselor harus disiapkan dengan pelatihan khusus agar punya kompetensi. Kami di DPRD siap memperjuangkan anggaran untuk pelatihan tersebut,” tegasnya.

Muhidi memastikan, usulan penempatan tenaga konselor akan dibahas dalam rapat anggaran bersama Pemerintah Provinsi Sumbar, dan direalisasikan secara bertahap sesuai kemampuan daerah.

Selain menyerahkan bantuan batik, Muhidi juga mendengarkan langsung aspirasi dari para kepala sekolah dan guru. Mereka menyampaikan berbagai kebutuhan sekolah, mulai dari penambahan ruang belajar (rombel), perbaikan sarana ibadah, hingga program beasiswa untuk anak guru.

Kepala SMA Negeri 15 Padang, Gusnaldi, berharap pemerintah daerah lebih memperhatikan fasilitas sekolah, terutama sarana ibadah yang sudah mulai rusak.

“Selain itu, kami juga berharap ada beasiswa bagi anak guru yang kondisinya masih belum sejahtera,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 16 Padang, Erizal, mengungkapkan masih banyak anak di Kecamatan Kuranji yang tidak bisa bersekolah di SMA 16 karena keterbatasan ruang belajar.

“Kami masih butuh tambahan sekolah di wilayah ini. Dan kami sangat mendukung rencana adanya guru konselor, karena itu benar-benar dibutuhkan di sekolah,” katanya.

Bagi Muhidi, pendidikan bukan sekadar soal ruang kelas dan kurikulum, tetapi juga soal membangun karakter dan kesehatan mental siswa.

“Kalau anak-anak kita kuat secara mental, mereka akan tumbuh jadi generasi tangguh yang siap memimpin Sumbar di masa depan,” tutupnya.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar